OPINI AUDIT

 Apa itu Opini Audit ?

Sebelum kita membahas tentang opini audit kita pahami dulu apa itu Audit , audit adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kepatuhan asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Audit merupakan proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, kemudian menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Tak semua orang paham apa itu opini audit. Namun opini audit merupakan hal penting yang harus diketahui seorang pebisnis, karena berkaitan dengan skala kewajaran laporan keuangan.Opini audit merupakan pernyataan dari auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang sudah diaudit. Opini audit inilah yang mengungkapkan apakah laporan keuangan wajar atau tidak.Kewajaran ini menyangkut termasuk materialitas, posisi keuangan, serta arus kas.

Jenis-Jenis Opini Audit

Opini audit terdiri dari 5 (empat) jenis

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika auditor tidak menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan dan laporan keuangan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK).

Dengan kata lain, laporan keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi kondisi seperti berikut:

  • Laporan keuangan lengkap

  • Bukti audit yang dibutuhkan lengkap

  • Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja

  • Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan konsisten

  • Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti mengenai perkembangan di masa depan (going concern)

Opini wajar tanpa pengecualian dapat dimodifikasi menjadi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) ketika auditor harus menambah suatu paragraf penjelasan dalam laporan auditnya.

Keadaan yang membuat modifikasi ini, apabila terjadi seperti:

  • Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas.

  • Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar akuntansi yang digunakan.

  • Auditor ingin menekankan suatu hal.

2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian Ketika :

  • Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepat menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau

  • Auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat yang mendasari opini audit, tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi material tetapi tidak pervasif.

3. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)

Jenis opini yang satu ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak memiliki dampak secara langsung terhadap pendapat wajar.

Perbedaan dari kenis opini ini terletak pada paragraph penjelasan yang diberikan oleh auditor terkait dengan keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya.

Beberapa jenis keadaan yang dapat memicu modified unqualified opinion adalah:

  • Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen lainnya

  • Tidak tersedianya aturan yang jelas terkait dengan laporan keuangan sehingga berpotensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

  • Adanya pengaruh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang dan hasilnya tidak dapat diperkirakan. 

4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)Audit harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian.

Baik secara individual maupun secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.

Pervasif sendiri diartikan sebagai kesalahan yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalam.

5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari opini audit, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.

Itulah jenis-jenis opini audit. Melakukan audit terhadap laporan keuangan dapat memberikan manfaat yang banyak untuk bisnis atau perusahaan Anda, seperti meningkatkan kredibilitas perusahaan, meningkatkan transparansi, dan efisien. Untuk itu, Anda perlu membuat laporan keuangan dengan tepat, baik, dan benar sehingga dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari auditor. 

Sebuah perusahaan harus selalu mengevaluasi kondisi keuangan dengan cara audit.  Dalam audit mempunyai beberapa tahapan. Seorang audit harus melakukan tahapan tersebut karena tahapan tersebut memberikan pengaruh yang besaf terhadap kesimpulan dari opini auditor serta tingkat ketelitian terhadap opini auditor menjadi lebih tinggi karena auditor melakukannya sesuai tahapan dilansir dari buku Dasar Audit Keuangan oleh Zarah Puspitaningtyas tahapan tahapan audit adalah sebagai berikut : 

1. Penerimaan Perikatan Audit

Akan ada surat perikatan audit, sehingga dapat diputuskan apakah pekerjaan audit tersebut akan diterima atau ditolak. Beberapa hal perlu dipertimbangkan untuk memutuskannya, seperti diperhatikan integritas manajemen, identifikasi risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi, dan kemampuan profesionalnya.

2. Perencanaan Proses Audit

Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti memahami bisnis dan industri klien, melakukan prosedur analitik, menentukan materialitas, menetapkan risiko audit, memahami struktur pengendalian internal, dan mengembangkan rencana audit dan program audit

3. Pelaksanaan Pengujian Audit

Pada tahap ini, auditor akan melakukan tiga pengujian yakni analitik, pengendalian, dan substantif. Penilaian tersebut akan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien untuk dibandingkan dengan data dan informasi lainnya. Kemudian dilakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Lalu dilakukan siklus audit untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Dengan ini tujuan audit untuk mengevaluasi sudah dicapai.

4. Pelaporan Audit

Nantinya akan ada hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan. Di dalam laporan audit harus mencakup jenis opini, jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit, rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi atau istilah audit pada laporan keuangan lainnya.

Contoh Opini Audit

Laporan No : .../..../..../2022

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemilik Panghegar Motor

Nanang

Jl Panghegar Jaya

Kami telah mengaudit laporan keuangan Panghegar Motor terlampir, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember 2020 dan 2021 dan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tahun-tahun tersebut, serta suatu ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

- Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

- Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit mencakup pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti-bukti tentang jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih tergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

Dalam melakukan penilaian atas risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, namun tidak untuk tujuan menyatakan suatu opini atas efektivitas pengendalian internal entitas.

Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat 

untuk menyediakan dasar bagi opini audit kami.

- Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian

Pemilik melakukan taksiran atas penambahan nilai persediaan kendaraan tahun 2021 sebesar Rp 2.400.000.000 yang semestinya menambah nilai persediaan kendaraan namun dibebankan ke biaya administrasi dan umum. Kami tidak dapat melakukan prosedur audit lainnya untuk memperoleh keyakinan memadai atas taksiran biaya pemeliharaan persediaan kendaraan tersebut.

Dalam Tahun 2021 UD. Panghegar Motor menggunakan Norma Perhitungan kewajiban pajak terhutang tahun 2021. Disamping itu, perusahaan tidak mengakui beban dan kewajiban imbalan pasca kerja. Sesuai dengan SAK ETAP Bab 23 tentang imbalan kerja, entitas harus mengakui beban atas seluruh imbalan kerja yang menjadi hak pekerja termasuk imbalan pascakerja sebagai akibat dari jasa yang diberikan kepada entitas selama periode pelaporan.

Belum memadainya pengendalian intern terhadap persediaan 

kendaraan, penggunaan norma dalam melaporkan kewajiban perpajakan di tahun 2021 dan tidak diakuinya beban dan kewajiban imbalan pascakerja mengakibatkan laba tahun berjalan disajikan terlampau tinggi dan kewajiban disajikan terlampau rendah.

- Opini Wajar dengan Pengecualian

Menurut opini kami, kecuali dampak yang mungkin timbul dari angka-angka korespondensi yang telah dijelaskan dalam paragraf Basis Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan UD. Panghegar Motor tanggal 31 Desember 2021 serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Kantor Akuntan Publik

Drs Yayan Sunaryan & Rekan

Cecep Edi

Nomor Registrasi Akuntan Publik: AP.0463.


Bandung, ................... 2022




Sumber/referensi : 

Aurellia, A. (2022). Memahami Opini Audit, Tahapan, Jenis, dan Contoh Kasusnya. detikFinance, 1.

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6327216/memahami-opini-audit-tahapan-jenis-dan-contoh-kasusnya

kislew, h. (2022). 5 jenis opini audit dan tahapan nya dalam laporan keuangan perusahaan. BUSINESSTECH HASMICRO, 1.

https://www.hashmicro.com/id/blog/5-jenis-opini-audit-dan-tahapannya-dalam-laporan-keuangan-perusahaan/

Boynton, Johnson, dan Kell. 2003. Modern Auditing Jilid 1 Edisi Ketujuh (Alih Bahasa Rajoe, P.A., Gania, G., Budi, I. S.). Jakarta : Erlangga.

https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/202/audit--pengertian-dan-jenis-audit


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama