Indonesia kembali menunjukkan ketahanan ekonominya yang luar biasa. Meskipun dihadapkan pada tantangan global yang kompleks, seperti perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan, stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik pada kuartal IV tahun 2023.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I – 2024 pada Senin (29/01). Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara kompak menyatakan bahwa kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien, serta koordinasi dan sinergi yang solid di antara para pemangku kepentingan, menjadi kunci di balik pencapaian ini.
Resiliensi Ekonomi Domestik
Sejumlah faktor berkontribusi pada ketahanan ekonomi Indonesia. Pertama, struktur ekonomi yang semakin diversifikasi telah membantu meredam dampak negatif dari guncangan eksternal. Kedua, kebijakan fiskal dan moneter yang prudent telah menjaga stabilitas makroekonomi. Ketiga, sektor keuangan yang semakin sehat dengan permodalan yang memadai dan likuiditas yang mencukupi telah menjadi benteng pertahanan yang kuat.
Koordinasi dan Sinergi KSSK
Koordinasi dan sinergi yang kuat di antara anggota KSSK juga menjadi faktor penting. Kolaborasi antara Kementerian Keuangan, BI, OJK, dan LPS telah memungkinkan pemerintah untuk merespon dengan cepat terhadap berbagai tantangan yang muncul. Kebijakan-kebijakan yang diambil secara sinergis telah memberikan kepastian bagi pelaku ekonomi dan menjaga kepercayaan investor.
Tantangan ke Depan dan Langkah Antisipatif
Meskipun kondisi saat ini positif, para pemangku kepentingan tetap waspada terhadap risiko yang masih mengintai. Perlambatan ekonomi global, geopolitik yang tidak menentu, dan perubahan iklim adalah beberapa tantangan yang perlu diantisipasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, KSSK berkomitmen untuk:
- Meningkatkan Kewaspadaan: Secara terus-menerus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk mengidentifikasi risiko-risiko baru.
- Memperkuat Koordinasi: Memperkuat koordinasi dan sinergi antar lembaga untuk memastikan kebijakan yang diambil bersifat sinergis.
- Meningkatkan Kapasitas: Meningkatkan kapasitas lembaga keuangan dalam mengelola risiko dan inovasi.
- Meningkatkan Literasi Keuangan: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat.
Kesimpulan
Stabilitas sistem keuangan Indonesia yang terjaga dengan baik merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Namun, tantangan ke depan masih cukup berat. Dengan koordinasi dan sinergi yang kuat, serta kebijakan yang tepat, Indonesia optimis dapat terus menjaga stabilitas ekonominya dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.