Akuntansi dalam bisnis dan dinamika perusahaan, mempunyai
peran yang sangat penting terutama untuk memberikan informasi keuangan sebagai
pendukung pengambilan keputusan. Berbagai macam kepentingan, keputusan, dan
penggunaan informasi keuangan dalam perusahaan menyebabkan berkembangnya ilmu
Akuntansi, informasi keuangan yang dihasilkan bukan hanya terbatas pada
penyediaan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen saja,
namun sebagai alat pendukung pengambilan keputusan di masa datang, peramalan
laba, hingga akuisisi dan merger. Meskipun
perkembangan Akuntansi sebagai disiplin ilmu begitu luas namun secara garis
besar Akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen. Kedua tipe tersebut muncul karena dinamika perusahaan yang
bertemu dengan disiplin ilmu Akuntansi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
pengguna informasi keuangan yang berbeda. Pengambil keputusan yang berbeda,
memerlukan informasi keuangan yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak
pada:
1.
Pemakai Laporan Akuntansi
dan tujuan mereka
2.
Lingkup Informasi
3.
Fokus Informasi
4.
Rentang Waktu
5.
Kriteria bagi informasi
Akuntansi
6.
Sifat informasi
A.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan
informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang
saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah dan lainnya.
Sementara itu, tujuan masing-masing pemakai laporan keuangan dari pihak luar
perusahaan adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa
depan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai
laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil
keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat
hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan
keuangan di masa yang akan datang.
Untuk lingkup
informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi
keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi
keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan
secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif)
yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena
tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang
ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan (summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang
berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai
perusahaan secara keseluruhan.
Ditinjau dari fokus informasi, Akuntansi Keuangan
berfokus pada informasi masa lalu (historical). Akuntansi Keuangan menggambarkan suatu
bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia
dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.
Dari segi
rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang kurang fleksibel
dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya periode satu tahun (annual), periode
setengah tahun (interim), periode satu kuartal, atau periode satu
bulan.
Untuk kriteria bagi informasi Akuntansi Keuangan,
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau berterima secara umum.
Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang
berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang
berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan keuangan dari pihak luar
perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang praktik dalam
perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi antara
pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari Akuntansi
keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna
laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan
dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di
masa datang.
Sifat informasi dari Akuntansi Keuangan memerlukan
tingkat ketepatan yang tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga
akurat, karena para pemakainya adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang
menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan. Untuk mendapatkan tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang
menggunakan jasa dari pihak ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk
memberikan pendapat tentang laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.
B.
Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus
laporan pertanggungjawaban dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar
perusahaan, laporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen
mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal
perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi
mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan
yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang
mendukung dalam pengambilan keputusan.
Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung
lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas
melainkan lebih detil karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan
bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran
dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh
Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen
yang terlibat dalam membuat keputusan.
Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung
berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa
yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa
bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost),
biaya sekarang (current cost)atau biaya masa datang (future cost).
Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan
rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal
ini terjadi karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat
keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik
yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang
waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga
periode 10 tahun.
Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak
dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi
manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun
perhitungan. Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti
berhasil dan bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh
perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia
industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun
undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk
manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik
tersebut.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu
manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan
perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam
perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi
Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi,
namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur
sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga
menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan
dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia.
Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan
pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut tentang masa yang akan datang
Tags:
Keuangan