Dalam
dunia yang terus berkembang, isu - isu lingkungan semakin mendapatkan perhatian
yang lebih besar. Konsep ekonomi hijau dan keberlanjutan bukan hanya menjadi
tren, tetapi juga merupakan elemen kunci dalam upaya kita untuk menjaga bumi
yang kita tinggali. Investasi dalam ekonomi hijau telah menjadi bagian penting
dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Artikel ini akan
menjelaskan mengapa ekonomi hijau dan keberlanjutan menjadi tren investasi yang
semakin berkembang.
Apa
yang Dimaksud dengan Ekonomi Hijau?
Ekonomi
hijau adalah sebuah pendekatan ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berdampak positif terhadap
masyarakat. Ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi yang dikejar tidak hanya
harus menguntungkan perusahaan dan investor, tetapi juga harus memperhitungkan
dampaknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Perkembangan
Green Investment Indonesia dan Penerapannya
Investasi
hijau sudah menjadi fokus utama di berbagai macam negara, tidak terkecuali
Indonesia. Terutama karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat
melimpah. Contohnya, Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel
terbesar di dunia, serta aneka tambang lainnya seperti kobalt dan litium.
Pengimplementasian invest ini
dilakukan dengan cara membangun dan mengoperasikan industri hijau. Presiden
Joko Widodo mengatakan kalau Indonesia akan membangun Kawasan Industri hijau di
daerah Kalimantan Utara dan kawasan ini akan menjadi kawasan hijau paling besar
yang ada di dunia serta akan menggunakan energi hijau dalam menggerakkan
industrinya.
Program
yang berhubungan dengan investasi hijau ini sudah dan akan terus berjalan.
Program ini benar-benar tergantung dengan instansi, lembaga dan stakeholder
yang menjalankannya. Badan perencanaan pembangunan nasional Indonesia sudah
menyusun 4 program utama terkait dengan investasi ini:
1. Energi
Program yang dihasilkan oleh
badan perencanaan pembangunan nasional ini bekerjasama dengan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendukung sektor energi ,terutama pada sektor
energi terbarukan serta efisiensi energi. Targetnya adalah untuk meningkatkan
porsi ebt sampai 23% di tahun 2025. Terdapat tiga Fokus utama pada program ini,
yaitu penggunaan limbah kelapa sawit menjadi energi, penggunaan sistem energi
surya, dan berbagai macam solusi bioenergi.
2. Landscape Berkelanjutan
Program yang satu ini menggunakan basis landscape yang rujukannya adalah
gambut. Aktivitas yang dilakukan pada program ini adalah mengembalikan
ekosistem, memobilisasi pendanaan karbon hutan, membangun rantai pasokan
berkelanjutan, mendekatkan masyarakat, pengolah hutan dan hutan yang dikelola,
membentuk pasar baru, serta mendorong investasi pada model bisnis baru.
3. Kawasan
Ekonomi Khusus
Tujuannya adalah untuk mengembangkan kerangka terpadu yang berhubungan
dengan pedoman serta instrumen kebijakan sehingga rencana investasi hijau serta
proyek yang layak dibiayai bisa didorong pelaksanaannya.
Manfaat Investasi dalam
Ekonomi Hijau
Selain untuk melindungi
lingkungan,ekonomi hijau memiliki manfaat luas di berbagai aspek. Berikut ini
penjelasan mengenai manfaat – manfaat tersebut.
1. Peningkatan
Lapangan Pekerjaan
Investasi
dalam ekonomi hijau diperkirakan mampu menciptakan lapangan kerja 7 – 10 kali
lebih banyak dibanding investasi konvensional. Hal ini terjadi karena sektor –
sektor hijau cenderung mengunakan lebih banyak tenaga kerja manusia alias padat
karya.
2. Pengurangan
Limbah
Ekonomi
hijau berkontribusidalam mengurangi limbah, dengan estimasi penurunan 18 – 52
persen dibanding bisnis konvensional. Ha ini berdampak penurunan emisi gas
rumah kaca sebesar 126 juta ton karbon dioksida.
3. Ketahanan
Pangan Lebih Stabil
Ekonomi
hijau berdampak positif terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan menerapkan
prinsip – prinsip green economy, perubahan iklim yang dapat berdampak negatif
terhadap hasil pertanian dan kelautan dapat dicegah sehingga ketahanan panan
menjadi lebih stabil.
4. Peningkatan
Produk Domestik Bruto Indonesia
Selain
membuka lapangan kerja baru, ekonomi hijau berpotensi meningkatkan produk
domestic bruto (PDB) Indonesia secara signifikan. Berdasarkan kajian Kementrian
Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
penerapan ekonomi hijau dapat meningkatkan PDB Indonesia sekitar Rp. 593
triliun hingga Rp. 638 triliun pada 2030.
Kesimpulan
Ekonomi hijau dan keberlanjutan adalah tren investasi yang semakin berkembang, dan bukan sekadar tren sementara. Investasi dalam ekonomi hijau bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga merupakan cara cerdas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendapatkan pengembalian modal yang baik. Dengan fokus pada praktik-praktik yang berkelanjutan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk planet ini sambil memperoleh manfaat ekonomi yang signifikan.
Kompas.com
(5 November 2023). “Memahami Ekonomi Hijau dan Biru”. Diakses dari : Memahami
Ekonomi Hijau dan Biru (kompas.com)
Qoala.app
(30 April 2023). “Green Invesment Indonesia : Jenis, hingga Peluang”. Diakses
dari : Green
Investment Indonesia: Jenis, hingga Peluang (qoala.app)
Koran.tempo
(14 Juli 2023). “Pengertian Ekonomi Hijau, Konsep, Tujuan, dan Manfaatnya”.
Diakses dari : Pengertian
Ekonomi Hijau, Konsep, Tujuan, dan Manfaatnya - Ekonomi dan Bisnis -
koran.tempo.co